Selasa, 17 Februari 2009

tudas rek

TEKNIK
PEMASANGAN KATETHER URINE





Disusun oleh :
Angga Arya : 070 101 002
Hendra Mulyono : 070 101 0
Linda Puspita Sari :070 101 0
Taufik Priyaditama : 070 101 0


S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI INDONESIA
2009/2010

Daftar isi
























TEKNIK PEMASANGAN KATETHER URINE
Definisi
Kateterisasi urine adalah tindakan memasukan selang kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urine. Kateterisasi dapat menyebabkan hal - hal yang mengganggu kesehatan sehingga hanya dilakukan bila benar - benar diperlukan serta harus dilakukan dengan hati – hati ( Brockop dan Marrie, 1999 ).
Menurut ( Brockop dan Marrie, 1999 ) pemasangan kateter urine dapat dilakukan untuk diagnosis maupun sebagai terapi. Indikasi pemasangan kateter urine untuk diagnosis adalah  sebagai berikut :
1.Untuk mengambil sample urine guna pemeriksaan kultur mikrobiologi dengan menghindari kontaminasi.
2.Pengukuran residual urine dengan cara, melakukan regular kateterisasi pada klien segera setelah mengakhiri miksinya dan kemudian diukur jumlah urine yang keluar.
3.Untuk pemeriksaan cystografi, kontras dimasukan dalam kandung kemih melalui kateter.
Indikasi Pemasangan Kateter urine sebagai Terapi adalah :
1.Dipakai dalam beberapa operasi traktus urinarius bagian bawah seperti secsio alta, repair reflek vesico urethal, prostatatoktomi sebagai drainage kandung kemih.
2.Mengatasi obstruksi infra vesikal seperti pada BPH, adanya bekuan darah dalam buli-buli, striktur pasca bedah dan proses inflamasi pada urethra.
3.Penanganan incontinensia urine dengan intermitten self catheterization.
4.Pada tindakan kateterisasi bersih mandiri berkala ( KBMB ).
5.Memasukan obat-obat intravesika antara lain sitostatika / antipiretika untuk buli – buli.
6.Sebagai splint setelah operasi rekontruksi urethra untuk tujuan stabilisasi urethra,Saat ini ukuran kateter yang biasanya dipergunakan adalah ukuran dengan kalibrasi French ( FR ) atau disebut juga Charriere ( CH ). Ukuran tersebut didasarkan atas ukuran diameter lingkaran kateter tersebut misalkan 18 FR atau CH 18 mempunyai diameter 6 mm dengan patokan setiap ukuran 1 FR = CH 1 berdiameter 0,33 mm. Diameter yang diukur adalah diameter pemukaan luar kateter. Besar kecilnya diameter kateter yang digunakan ditentukan oleh tujuan pemasangan kateter urine tersebut untuk klien dewasa,ukuran kateter urine yang biasa digunakan adalah 16-19 FR. Kateter yang mempunyai ukuran yang sama belum tentu mempunyai diameter lumen yang sama karena perbedaan bahan dan jumlah lumen pada kateter tersebut.
Saat ini ukuran kateter yang biasanya dipergunakan adalah ukuran dengan kalibrasi French ( FR ) atau disebut juga Charriere ( CH ). Ukuran tersebut didasarkan atas ukuran diameter lingkaran kateter tersebut misalkan 18 FR atau CH 18 mempunyai diameter 6 mm dengan patokan setiap ukuran 1 FR = CH 1 berdiameter 0,33 mm. Diameter yang diukur adalah diameter pemukaan luar kateter. Besar kecilnya diameter kateter yang digunakan ditentukan oleh tujuan pemasangan kateter urine tersebut untuk klien dewasa,ukuran kateter urine yang biasa digunakan adalah 16-19 FR. Kateter yang mempunyai ukuran yang sama belum tentu mempunyai diameter lumen yang sama karena perbedaan bahan dan jumlah lumen pada kateter tersebut.
Bahan kateter dapat berasal dari logam ( Stainlles ), karet ( Latteks ), latteks dengan lapiasan silicon ( Siliconized ). Perbedaan bahan kateter menentukan biokompabiliti kateter didalam buli-buli sehingga akan mempengaruhi daya tahan kateter yang terpasang di buli - buli.
Menurut ( Brunner dan Suddart, 1986 ), Prosedur pemasamgan kateter urine melalui beberapa tahap :
Persiapan alat
Kateter yang akan dipasang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan  satu ( 1 ) buah disiapkan dalam bak steril.
Pinset anatomis 1 buah.
Sarung tangan 1 pasang.
Spuit 10-20 cc 1 buah.
Kain kassa 2 lembar.
Kapas sublimate dalam tempatnya.
Air / aquabidest NaCl 0,9 % secukupnya.
Jelly 2 % atau sejenisnya
Slang dan kantong untuk menampung urine.2.
Bengkok 1 buah.
Alas bokong 1 buah
Lampu sorot bila perlu
sampiran tangan 1 pasang
Selimut mandi / kain penutup
Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril.
a)Persiapan klien
Terutama untuk tindakan kateterisasi urine klien harus diberi penjelasan secara adekuat tentang prosedur dan tujuan pemasangan kateter urine. Posisi yang biasa dilakukan adalah dorsal recumbent,berbaring di tempat tidur / diatas meja perawatan khususnya bagi wanita kurang memberikan fasa nyaman karena panggul tidak ditopang sehingga untuk melihat meatus urethra menjadi sangat sulit. Posisi sims / lateral dapat dipergunakan sebagai posisi berbaring / miring sama baiknya tergantung posisi mana yang dapat memberikan praaan nyaman bagi klien dan perawat saat melakukan tindakan kateterisasi urine.
b)Pelaksanaan
Mencuci tangan
Pasang sampiran dan pintu ditutup
Perlak dan alasnya dipsang dibawah gluteus
Letakan 2 bengkok diantara kedua tungkai klien
Pada klien pria
Klien berbaring, perawat berada di sebelah klien, meatus uretra dan glandula penis
disinfeksi dengan cairan antiseptic, pasang doek bolong dan perawat memakai handscone steril, selang kateter diberi jelly secukupnya pada pemukaan yang akan dimasukan pada uretra, penis ditegakkan lurus keatas dan kateter urine dimasukan perlahan kedalam buli-buli, anjurkan klien untuk menarik nafas panjang.
Pada klien wanita
Labia mayora dibuka dengan ibu jari dan telunjuk tangan perawat yang dibungkus dengan kapas savlon, bersihkan vulva sekurang -  kurangnya tiga kali, perawat memakai sarung tangan dengan menggunakan kassa steril dan bethadin 10% disinfeksi labia mayora dan lipat paha, pasang doek bolong steril, kateter urine dimasukan perlahan - lahan yang sebelumnya telah diberi jelly dan klien dianjurkan menarik nafas dalam.
Urine yang keluar ditampung dalam urine bag.
Isi balon kateter urine dengan aquabidest / nacl 0,9% = 10 cc sesuai dengan petunjuk yang tertera pada pembungkus kateter urine.
Fiksasi kateter urine di daerah pangkal paha
Letakan urine bag lebih rendah daripada kandung kemih atau gantung urine bag di bed.
Disinfeksi sambungan urine bag dengan kateter urine.
Rapihkan klien,bersihkan alat,
Perawat cuci tangan
Memberikan penjelasan kembali tentang prosedur tindakan pada klien.
Catan respon, ukuran, Waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar